Sebenarnya semua wanita itu
punya senyum yang sama, iya semua manis, hanya saja yang mebedakannya ada pada
maknanya, senyum palsu atau tulus. Ngomong-ngomong masalah senyum palsu, gw
rasa ini sudah bukan menjadi hal yang tabu. Semua orang, siapapun itu pasti
punya sisi kepalsuan dari kepribadian mereka. Entah itu wanita ataupun
pria.
Karena gw wanita, jadi gw
ngebahas tentang wanita aja yaa. Menurut gw, sepengetahuan dan sepengalaman gw,
wanita itu khususnya cewek yang masih labil, bolehlah kita sebut cewek
"kepompong". Iya mereka selalu pandai dalam kepalsuan. Contohnya
saja, heeem contoh klasik sih ini sebenarnya, contohnya kata "gapapa"
pada cewek itu pasti mengandung makna yang ambigu. Entah benar-benar
tidak apa-apa atau memang ada apa-apa tapi soko-sokan misterius,
sok-sokan pengen di perhatiin dan dipeduliin. Maunya tuh di tanyain
"kenapa" dari hati kehati terus dielus dikepala duuuh...
Selain itu, kepalsuan yang
lainnya adalah.. Tapi ini bukan khusus wanita ya, ini mencakup dan meliputi
semua orang, semua makhluk hidup. Oke sebelumnya gw mau tanya, apa kalian
pernah bermuka dua? munafik kalo bilang tidak pernah.
Hidup itu keras, iya keras
oleh karena harus bisa meposisikan diri untuk dapat mempertahankan eksistensi.
ini sudah menjadi fenomenal, dimana yang bermuka dua selalu ada dan akan ada di
sekitar kita. Sakitkan rasanya, orang yang didepan dan pas ada maunya eh
baiknya melebihi malaikat. Eh taunya pas dibelakang, nusuknya tajam banget. Iya
memang, banyak orang yang seperti itu. Karena itulah, pada post-an yang
sebelumnya kan gw pernah bilang kalo dunia ini rekayasa. Rekayasanya
orang-orang bermuka dua. Tidak apa-apa lah, toh dunia juga hanya sementara.
Biarkan saja mereka-mereka bermuka dua mati-matian menguasai dunia. Seolah akan
rugi jika dunia belum digenggaman tangan, makanya bela-belain bermuka dua demi
hal yang semu.
Tapii.. Masih ada awan di atas
awan. Masih ada orang tulus di atas orang bermuka dua. Jangan lupa yaa, diantara
ribuan manusia, pasti masih ada yang benar-benar tulus setulus malaikat.