PRAKTIKUM
II
Topik : Perbedaan Sel Hewan dan Sel Tumbuhan.
Tujuan : 1. Untuk mengamati
bentuk-bentuk sel mati dan bagian- bagian
sel hidup pada tumbuhan dan hewan.
2. Untuk mengenali perbedaan antara sel
tumbuhan dan sel hewan.
Hari/ Tanggal : Rabu/ 10 Oktober 2012
Tempat : Laboratorium Biologi PMIPA FKIP UNLAM
Banjarmasin.
I.
ALAT DAN BAHAN
ALAT : 1. Mikroskop
2.
Cutter / silet
3.
Pipet tetes
4.
Tusuk gigi
5.
Gelas kimia
6.
Papan/baki
7.
Kaca benda
8.
Kaca penutup
BAHAN : 1. Aquades
2. Penampang melintang sel gabus batang ubi
kayu (Manihot Utillisima)
3. Rambut buah kapok (Ceiba Pentandra)
4.
Rambut
biji kapas (Gossypium sp)
5.
Preparat bagian kulit reptil yang mengelupas
6.
Preparat
jadi otot polos
7.
Penampang
melintang daun Fiscus elastica
8.
Daun Hydrilla verticillata
9.
Selaput
bagian dalam umbi lapis bawang merah (Allium
cepa)
10.Sel
epithelium rongga mulut
11.Preparat
jadi sel darah merah/eritrosit.
II.
CARA KERJA
1.
Menyiapkan mikroskop, kaca benda dan kaca penutup pada posisi yang tepat.
2.
Menyiapkan masing-masing preparat yang akan diamati di bawah mikroskop, sesuai caranya seperti :
1)
Mengambil sehelai irisan dari kapok (Ceiba pentadra).
2)
Mengambil sehelai irisan dari kapas (Gossypium sp).
3)
Menyiapkan preparat sehelai daun Hydrilla verticillata yang masih segar.
4)
Menyiapkan irisan kecil
penampang melintang daun beringin (Ficus
elastic)
5)
Menyiapkan preparat jadi sel otot polos.
6)
Menyiapkan preparat jadi sel darah merah.
7)
Menyiapkan preparat bagian
kulit reptile yang mengelupas
8)
Menyiapkan irisan penampang
melintang sel gabus batang ubi kayu (manihot
utillisima).
9)
Mengiris setipis mungkin selaput bagian dalam dari umbi
lapis bawang merah (Allium cepa).
10)
Menyiapkan sel epitilium dalam rongga mulut.
3. Mengamati bentuk sel seluruh bahan yang telah diamati,
bagian-bagian sel yang hidup dan menggambarkan hasil pengamatannya.
4. Melengkapi gambar dengan keterangan yang jelas,
membuat pembahasan hasil pengamatan dan kesimpulan.
III.
TEORI DASAR
Sel sangat mendasar
bagi ilmu biologi sebagaimana atom bagi ilmu kimia. Seluruh organisme terdiri
dari sel. Dalam hirarki organisme biologis, sel ini merupakan kumpulan materi
paling sederhana yang dapat hidup. Selain itu, terdapat beragam bentuk
kehidupan yang berwujud sebagai organisme bersel tunggal. Organisme yang lebih
kompleks, termasuk tumbuhan dan hewan, bersifat multiseluler, tubuhnya
merupakan kerjasama dari berbagai jenis sel terspesialisasi yang tidak akan
bertahan lama jika masing-masing berdiri sendiri. Namun demikian, ketika sel
ini disusun menjadi tingkat organisasi yang lebih tinggi, seperti jaringan dan
organ, sel dapat dipisahkan sebagai unit dasar dari struktur dan fungsi
organisme (Neil.A Campbell dan Jane B. Recee, 2002).
Di dalam sel terdapat materi-materi
penyusunnya, seperti inti sel, protoplasma, mitokondria, retikulum endoplasma,
dan lain-lain (Heddy dan Suwasono, 1987).
Sejak penemuan sel
oleh Robert Hooke, penelitian mengenai sel semakin berkembang. Dua orang
ilmuwan yang turut berperan adalah Theorodor Schwann dan Matthias Schleiden. Kedua
ilmuwan tersebut merupakan pengembang penelitian sel tumbuhan dan sel hewan.
Jika diamati melalui miroskop, akan terlihat secara morfologi perbedaan antara
sel tumbuhan dan sel hewan (Rifki Firmansyah, Agus Mawardi H dan M. Umar
Riandi,2007).
Sel yang menyusun
suatu organisme memiliki bentuk dan ukuran yang beraneka ragam, bergantung pada
fungsinya. Sel tumbuhan dan sel hewan memiliki perbedaan baik bentuk, ukuran
dan organel yang menyusunnya.
Salah satu perbedaan yang khas yang
dimiliki sel tumbuhan dibandingkan dengan sel hewan adalah adanya dinding sel pada sel tumbuhan yang mengandung bahan selulosa yang bersifat kaku dan tidak mudah berubah, adanya kloroflas, vakuola dan juga plastida. Kadang-kadang vakuola juga
ditemukan pada sel hewan namun dalam
ukuran yang sangat kecil. Bentuk
sel tumbuhan bermacam-macam, seperti : kubus, prisma, bundar dan benang (Salisbury dan Frank, 1992).Sedangkan
pada sel hewan adanya sentriol dan sentrosom yang tidak dimiliki sel tumbuhan.
Meskipun antara sel hewan dan sel
tumbuhan berbeda namun terdapat persamaan-persamaan dasar tertentu mengenai
sifat, bentuk, dan fungsi dari bagian sel tersebut. Secara umum bagian-bagian
sel tersebut adalah membran sel, sitoplasma, mitokondria, retikulum endoplasma,
aparatus golgi, lisosom, plastida, kloroplas, sentrosom, ribosom, vakuola, inti
sel, membran inti, mikrofilamen, dan dinding sel. Sel terdiri atas dua
jenis, yaitu sel hidup dan sel mati. Tentunya, antar sel hidup dan sel mati
mempunyai perbedaan dalam hal strukturnya.
Suatu sel dikatakan hidup apabila sel tersebut masih
menunjukkan ciri-ciri kehidupan antara lain melakukan aktifitas metabolisme,
mampu beradaptasi dengan perubahan lingkungannya, peka terhadap rangsang, dan
ciri hidup lainnya. Suatu sel hidup harus memiliki protoplas, yaitu bagian sel
yang ada di bagian dalam dinding sel. Protoplas dibedakan atas komponen
protoplasma dan non protoplasma. Komponen protoplasma yaitu terdiri atas membran
sel, inti sel, dan sitoplasma (terdiri dari organel-organel hidup).
Komponen non protoplasma dapat pula disebut sebagai benda ergastik.Dalam sel benda ergastik dapat berupa karbohidrat,
protein, lipid, dan Kristal. Apabila dalam ruang sel/lumen terdapat protoplasma
sel itu dikatakan hidup, karena pada protoplasma sel tumbuhan terdapat plasma:
sel, inti sel, butir-butir plastida dan mitokondria. Sedangkan sel mati adalah sel
yang sudah tidak memiliki peranan dalam proses kelangsungan kehidupan dan hanya
berupa dinding sel. Sel gabus tumbuhan Querus suber termasuk sel mati karena
sudah tidak memiliki inti sel dan sitoplasma, sehingga ruang selnya nampak
kosong. Bentuk sel gabus
heksagonal, tersusun rapat antara satu dengan yang lainnya. Dengan pewarnaan Safranin dan hematoxylin akan nampak bayangan berwarna merah. Kulit pada hewan terdiri dari epidermis yang terletak disebelah dalamnya.
Epidermis terdiri atas beberapa
lapisan , yaitu :
1.
Stratum germinatum
2.
Stratum transitional
3.
Stratum corneum
Lapisan
Stratum germinatum merupakan bagian epidermis yang sel-selnya selalu aktif
membelah, membentuk sel-sel baru. Sel-sel baru yang terbentuk akan mendesak
sel-sel lama kearah permukaan kulit, sehingga makin lama sel-sel tersebut jauh
dari dermis dan akhirnya mati.
Epidermis
pada tumbuhan merupakan jaringan penyusun tubuh yang paling luar, umumnya
terdiri dari selapis sel saja dengan dinding tebal berlapis
kutikula menghadap ke udara. Untuk menegah penguapan air yang terlalu besar
kadang-kadang masih terdapat lapisan lilin atau rambut-rambut, berfungsi
melindungi bagian dalam organ tumbuhan. Sehingga epidermis disebut jaringan
pelindung. Di antara epidermis terdapat alat tambahan yang disebut derivat
epidermis, berupa rambut daun (trikoma), mulut daun (stomata), dan sel kipas.
IV.
HASIL PENGAMATAN
1.
Penampang sel
melintang sel gabus batang ubi kayu (Manihot
Utillisima):
|
Perbesaran 10x10
Keterangan gambar :
1.
1. Dinding sel
2. Ruang antar sel
3. Sel gabus
|
Menurut literatur :
|
Keterangan gambar :
2.
1. Gelembung air
3.
2. Dinding sel
3. Ruang antar sel
4. Sel gabus
|
(Anonim.2012.a.)
2.
Rambut buah
kapok (Ceiba pentandra)
|
Perbesaran 10x10
Keterangan gambar :
1. Dinding sel
2. Ruang antar sel
3. Inti sel
1.
2.
|
Menurut
literatur :
1 2 3 4
|
Keterangan gambar :
1. Gelembung air
2. Dinding sel
3. Ruang antar sel
4. Ruang sel
|
(Anonim.2012.b)
3.
Rambut biji
kapas (Gossypium sp)
|
Perbesaran 10x10
Keterangan gambar :
1.Dinding sel
2.Ruang sel
3.Torsi
|
Menurut literatur :
|
Keterangan gambar :
1.Dinding sel
2.Ruang sel
3.Torsi
4. Serat-serat kapas
|
(Anonim.2012.c)
4.
Preparat
bagian kulit reptil (Kulit ular)
|
Perbesaran 10x10
Keterangan gambar :
1.Membran sel
2. Stratum
germinatum
3. Lapisan tanduk
|
Menurut literatur :
|
Keterangan gambar :
1. Membran sel
2. Stratum
germinatum
3. Lapisan tanduk
|
(Anonim.2012.d)
5.
Preparat jadi
otot polos
|
Perbesaran 10x10
Keterangan gambar :
1.Membran sel
2. Inti sel
3. Serat otot polos
|
Menurut literatur :
|
Keterangan gambar :
1.Membran sel
2. Inti serat
3. Serat otot polos
4. Sitoplasma
|
(Anonim.2012.e)
6.
Penampang
melintang daun Fiscus elastica
|
Perbesaran 10x10
Keterangan gambar :
1. Epidermis atas
2. Epidermis bawah
3. Xilem
4. Floem
|
Menurut literatur :
Keterangan
gambar :
1. Epidermis
atas
2. Xilem
3. Floem
4. Stomata
5. Epidermis
bawah
|
|
1
|
2
|
3
|
5
|
4
|
(Anonim.2012.f.)
7.
Daun Hydrilla verticillata
|
Perbesaran 10x10
Keterangan gambar:
1.Dinding sel
2. Inti sel
3. Sitoplasma
|
Menurut literatur :
|
(Anonim.2012.g)
8.
Selaput
bagian dalam umbi lapis bawang merah (Allium
cepa)
|
Perbesaran 10x10
Keterangan
gambar :
1.
Dinding sel
2.
Inti sel
3.
Sitoplasma
4.
Ruang antar sel
|
Menurut literatur :
1
|
|
Keterangan
gambar :
1.
Dinding sel
2.
Inti sel
3.
Sitoplasma
4.
Ruang antar sel
|
2
|
3
|
4
|
·
(Anonim.2012.h)
9.
Sel
epithelium rongga mulut
|
Perbesaran 10x10
Keterangan gambar :
1. Membran sel
2. Inti sel
3. Sitoplasma
|
Menurut literatur :
1
|
Keterangan
gambar :
1. Membran sel
2. Inti sel
3. Membran dasar
4. Sitoplasma
5. Jaringan ikat
6. Pembuluh kapiler
|
|
2
|
1.
3
|
2.
Inti sel
3.
4
|
5
|
6
|
(Anonim.2012.i.)
10. Preparat jadi sel darah
merah/eritrosit
Perbesaran 10x10
Keterangan gambar
:
1. Membran
plasma
2. Keping
darah
3. Hemoglobin
4. Plasma
|
Keterangan :
1.
Membran
plasma
2.
Plasma darah
3.
Hemoglobin
Menurut literatur :
|
Keterangan
gambar :
1. Keping
darah
2. Trombosit
3. Plasma
4. Hemoglobin
|
1.
1
|
2.
Sitoplasma
3.
Hemoglobin
2
|
4
|
3
|
(Anonim.2012.j)
V.
ANALISIS DATA
Perbedaan antara sel
hewan dan sel tumbuhan bisa berupa ada tidaknya suatu bagian atau organel sel,
maupun perbedaan struktur dan fungsi organel.
Secara umum
perbedaan antara kedua sel ini diantaranya ialah pada sel hewan tidak
terdapatnya dinding sel, butir plastid, bentuk tidak tetap karena hanya memiliki membran
sel yang keadaannya tidak kaku, jumlah mitokondria relatif banyak, vakuola berjumlah banyak dan ukurannya relative
kecil, sentrosom dan sentriol tampak jelas.
Sedangkan sel
tumbuhan memiliki dinding sel, memiliki butir plastid, bentuk tetap, jumlah mitokondria
relatif sedikit karena fungsinya dibantu oleh butir plastid, vakuola sedikit dan ukurannya relative
besar, sentrosom
dan sentriol tidak jelas.
Sel terdiri atas dua jenis, yaitu sel
hidup dan sel mati. Tentunya, antar sel hidup dan sel mati mempunyai perbedaan dalam
hal strukturnya.
Dari hasil
pengamatan pada praktikum perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan, untuk
mengetahui perbedaan antara sel hewan dan sel mati juga untuk mengamati
bagian-bagian dari sel mati dan sel hidup, yang dilakukan dengan cara mengamati
bahan-bahan dibawah praktikum dengan perbesaran 10x10, diketahui bahwa :
1.
Penampang melintang sel gabus batang ubi kayu (Manihot utillisima)
Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Divisio :
Spermatophyta
Classis :
Angiospermae
Ordo :
Euphorbiales
Familia :
Euphorbiaceae
Genus :
Impatients.
Spesies :
Manihot utillisima.
(Sumber : Cronquist, 1981)
Ubi kayu (Manihot utillisima)
merupakan
tanaman pangan pengganti nasi, jagung ataupun sagu, yang dapat hidup di daerah
tropis. Ubi kayu adalah tumbuhan berbatang getas (mudah patah), berbentuk bulat
dan bergerigi.
Dari hasil
pengamatan, yang dilakukan dengan cara mengamati batang ubi kayu yang dipotong
secara melintang dibawah mikroskop dengan perbesaran 10x10, diketahui bahwa sel ubi kayu (Manihot
utillisima) memiliki bagian-bagian
berupa dinding sel, sel gabus dan ruang antar sel.
Sel Manihot utillisima berbentuk
segi enam atau heksagonal tersusun rapat antara sel yang satu dengan sel yang
lain. Diantara rapatnya susunan sel Manihot utillisima masih dapat terlihat adanya ruang antar sel-sel
tersebut. Dinding sel yang terdapat
pada Manihot utillisima semakin memperlihatkan ciri-ciri pokok dari sel
tumbuhan. Dinding sel tersusun dari selulosa yang menjadikan bentuk sel menjadi
tetap.
Pada sel Manihot utillisima hanya terlihat sel gabus yang kosong yang berisi
gelembung air, tidak terlihat inti sel dan sitoplasma pada sel tersebut.
Sel dikatakan hidup apabila pada ruang sel terdapat protoplasma yang di
dalamnya terdapat inti sel, plasma sel, mitokondria dan butir-butir sel.
Sedangkan pada sel Manihot utillisima tidak terdapat bagian-bagian tersebut karena itu
sel Manihot utillisima disebut sel mati.
Untuk mengamati sel gabus ini
praktikan harus mengiris gabus secara melintang dan tipis sehingga preparat
dapat ditembus cahaya dan terlihat jelas melalui mikroskop.
2.
Rambut buah kapok (Ceiba pentandra)
Klasifikasi :
Kingdom : Plantae.
Divisio :
Magnoliophyta.
Classis :
Magnoliopsida.
Ordo :
Malvales.
Familia : Bombaceae.
Genus : Ceiba.
Spesies : Ceiba pentandra.
(Sumber : Cronquist,
1981)
Rambut buah kapuk (Ceiba pentandra) merupakan serat yang
dihasilkan oleh pohon besar yang tingginya bisa mencapai 60-70 meter ini. Pohon
kapok ini banyak ditanam di Asia terutama di Pulau Jawa, Malasysia, Filiphina,
dan Amerika Serikat.
Dari hasil pengamatan,
yang dilakukan dengan mengamati Ceiba pentandra di bawah mikroskop dengan perbesaran 10x10,
diketahui bahwa sel Ceiba pentandra berupa
serat-serat panjang. Sel Ceiba pentandra adalah
rambut uniseluler sederhana/ multiseluler uniseriat yang tergolong kepada
trikoma tanpa kelenjar atau sering disebut rambut biasa yang berfungsi sebagai
rambut pelindung.
Sel Ceiba
pentandra berbentuk seperti benang
panjang yang kosong dan memiliki berat yang ringan. Sel Ceiba pentandra merupakan
sel mati karena tidak memiliki inti sel dan sitoplasma. Pada Ceiba pentandra hanya terdapat organel sederhana berupa dinding
sel dan ruang sel.
3.
Rambut biji kapas (Gossypium sp.)
Klasifikasi :
Kingdom : Plantae.
Divisio :
Magnoliophyta.
Classis :
Magnoliopsida.
Ordo :
Malvales.
Familia :
Malvaceae.
Genus :
Gossypium.
Spesies : Gossypium
sp.
(Sumber : Cronquist, 1981)
Rambut biji kapas
adalah serat halus yang menyelubungi biji yang dihasilkan dari pohon kapas yang
tumbuh di daerah tropika dan subtropika. Serat kapas ini banyak digunakan dalam
industri tekstil. Serat itu diolah dengan cara dipintal untuk menjadi benang dan
ditenun untuk menjadi kain.
Dari hasil pengamatan yang dilakukan dengan
mengamati sel kapas di bawah mikroskop dengan perbesaran 10x10 diketahui bahwa sel
kapas adalah sel sklerenkim yang berfungsi sebagai jaringan penguat pada
tumbuhan. Sel Gossypium
sp adalah sel tunggal dari epidermis
atau selaput luar biji yang mengalami pemanjangan.
Sama halnya seperti sel Ceiba pentandra, sel kapas merupakan rambut uniseluler sederhana yang tergolong kepada trikoma tanpa kelenjar.
Sel Gossypium sp berbentuk serat-serat seperti benang terpilin
yang memanjang. Sel Gossypium sp hanya memiliki dinding sel dan torsi dibeberapa
bagian. Torsi merupakan inti sel yang
sudah tidak berfungsi lagi. Pada sel Gossypium sp tidak terdapat inti sel dan sitoplasma serta
organel hidup lainnya, karena itu sel Gossypium sp tergolong
sel mati karena tidak memiliki inti sel dan sitoplasma sehingga sel tidak dapat
melakukan aktivitas hidup.
4.
Preparat bagian kulit reptil yang mengelupas
(Kulit ular)
Klasifikasi
:
Kingdom
: Animalia
Fillum
: Chordata
Class : Sauropsida
Ordo
: Squamata
Upordo : Serpentes
(Sumber
: Cronquist, 1981)
Ular merupakan hewan
reptil melata yang hidup di air ataupun di tanah. Ular memiliki tubuh yang
bulat memanjang dan kulitnya bersisik, karena itu ular tergolong ke dalam
reptil squamata (bersisik). Kulit ular sering digunakan sebagai bahan baku
pembuatan aksesoris seperti tas, dompet, ikat pinggang dan sebagainya.
Dari hasil pengamatan
yang dilakukan dengan mengamati preparat jadi kulit ular yang diamati di bawah
mikroskop dengan perbesaran 10x10 diketahui bahwa sisik ular merupakan
modifikasi dan diferensiasi dari epidermis. Tiap sisik tersusun saling menutupi
pada pangkalnya seperti susunan genting. Sisik ular terbuat dari keratin.
Sel pada kulit ular
terdiri atas lapisan dalam dan lapisan luar. Lapisan dalam tersusun oleh
jaringan pengikat. Pada sel kulit ulat terdapat organel sederhana yaitu membran
sel, stratum germinatum dan lapisan tanduk. Pada sel kulit ular tidak terdapat
inti sel karena sel kulit reptil merupakan sel mati. Setiap sel kulit mati yang
banyak mengandung keratin membentuk barier kulit terluar. Pada umumnya kulit ular memiliki lapisan superfisal yang mempunyai sel pigmen yang berlimpah.
5.
Preparat jadi otot polos
Otot polos
merupakan salah satu jenis dari jenis-jenis jaringan otot. Jaringan otot
tersusun atas sel-sel otot yang berfungsi melakukan pergerakan pada berbagai
bagian tubuh. Otot polos berbentuk seperti gelendong yang bagian tengahnya
besar dan bagian ujungnya runcing.
Dari hasil
pengamatan yang dilakukan dengan mengamati preparat jadi sel otot polos di
bawah mikroskop dengan perbesaran 10x10, diketahui bahwa pada sel otot polos
terlihat banyak serabut otot yang mempunyai bentuk seperti gelondong, berukuran
langsing, mempunyai satu inti di bagian tengah otot itu sendiri.
Sel otot ini mempunyai bagian yang terdiri dari inti sel, sitoplasma dan membran plasma. Kerja otot
polos adalah tidak sadar (tidak dipengaruhi kehendak), lambat, teratur, dan
tidak cepat lelah sehingga disebut juga otot involunter dan
selnya dipersarafi oleh sistem saraf otonom. Selain itu juga berfungsi
mengontrol diameter pembuluh darah dan gerakan pupil mata.
Sitoplasmanya terdiri
dari sarcoplasma yang mengandung miofibril yaitu unsur yang mampu
berkontraksi. Miofibril berupa serabut-serabut yang berwarna relatif homogen polos. Panjang serabut otot polos bervariasi antara 15-500 mikron tergantung dari tempatnya. Otot polos
terdapat pada alat tubuh yang berongga seperti
dinding saluran pencernaan dan saluran transportasi.
6.
Daun Ficus elastica
Klasifikasi :
Kingdom :
Plantae.
Divisio :
Magnoliophyta.
Classis :
Magnoliopsida.
Ordo :
Urticalus
Familia :
Moraceae
Genus :
Ficus
Spesies : Ficus elastica roxb. exHornern
(Sumber : Cronquist, 1981).
Daun Ficus elastica atau daun beringin merupakan pohon besar yang berasal dari hutan di bagian selatan dan tenggara benua Asia
serta Australia. Pohon beringin
banyak tumbuh di Indonesia. Pada pohon beringin terdapat akar gantung yang dapat menembus tanah dan tumbuh sebagai batang pendukung. Pohon beringin juga memiliki batang yang kokoh,
daun yang berukuran kecil dan berwarna hijau tua.
Dari hasil
pengamatan yang dilakukan dengan mengamati daun Ficus
elastica yang dipotong pada
bagian dasar belakangnya, kemudian diamati di bawah mikroskop dengan perbesaran
10x10, diketahui bahwa sel dari daun Fiscus elastica adalah sel yang kompleks.
Pada sel daun Ficus elastica terdapat dinding sel, eperdermis (berupa epidermis
atas dan eperdermis bawah), stomata, berkas pengangkut
yaitu xylem dan floem, terdapat pula skelerenkim yang berfungsi untuk menyokong
/ memperkuat jaringan tertentu.
Bentuk sel daun Ficus elastica adalah memanjang dengan
jarak antar selnya tersusun rapat dan berimpit.
Sel daun Ficus elastica ini adalah sel hidup,
karena memiliki inti sel yang selalu
melakukan aktivitas sel. Selain itu juga terdapat organel yang berperan sebagai jaringan pengangkut yaitu xilem dan floem serta stomata
sebagai alat respirasi pada tumbuhan.
7.
Daun Hydrilla
verticillata
Klasifikasi :
Kingdom :
Plantae.
Divisio :
Magnoliophyta.
Classis :
Liliopsida.
Ordo :
Hydrocharitales.
Familia :
Hydrocharitaceae.
Genus :
Hydrilla
Spesies :
Hydrillla verticillata
(Sumber : Cronquist, 1981)
Hydrillla verticillata merupakan tanaman air yang tergolong ke dalam
spermatophyta. Hydrillla verticillata brwarna hijau dengan batang bercabang yang
tumbuh secara horisontal. Akar Hydrillla
verticillata berupa umbi kecil.
Daun Hydrillla verticillata adalah daun majemuk berukuran kecil yang
memiliki tepi bergerigi. Daun Hydrillla verticillata berwarna hijau dengan pangkal daun berwarna
kemerahan jika pada keadaan segar.
Dari
hasil pengamatan yang dilakukan dengan mengamati daun Hydrillla verticillata yang dipotong pada bagian dasar belakangnya,
kemudian diamati di bawah mikroskop dengan perbesaran 10x10, diketahui bahwa sel daun Hydrilla verticillata ini tersusun atas dinding sel yang tebal, inti sel, kloroplas yang
berbentuk lensa, klorofil dan sitoplasma.
Sel
daun Hydrilla verticillata berbentuk
segiempat beraturan yang tersusun seperti batu bata. Pada juga sel daun Hydrilla verticillata terdapat trikoma yang berfungsi untuk mencegah
penguapan yang berlebih.
Sel
daun Hydrilla verticillata ini
merupakan sel hidup karena terdapatnya sel protoplasma yaitu dinding sel, kloroplas dan vakuola serta inti sel.
8.
Sel bagian dalam umbi lapis bawang merah ( Allium cepa )
Klasifikasi :
Kingdom : Plantae.
Divisio :
Magnoliopsida.
Classis :
Liliopsida.
Ordo :
Liliales.
Familia : Liliaceae.
Genus :
Allium.
Spesies : Allium cepa.
(Sumber : Cronquist, 1981)
Allium cepa (bawang merah) merupakan tanaman berumpun dan
berumbi yang umbinya sering dijadikan bahan baku bumbu masakan. Tanaman bawang merah
banyak ditanam di ladang ataupun di sawah dengan intensitas cahaya yang tinggi.
Tanaman bawang merah tidak berbatang dan daunnya
berwarna hijau panjang, berbentuk tabung yang ujungnya lancip.
Dari hasil
pengamatan yang dilakukan dengan mengamati sel Allium cepa yang sebelumnya telah dipotong bagian dalam dari
umbinya, kemudian diamati di bawah mikroskop dengan perbesaran 10x10, diketahui
bahwa sel umbi Allium cepa mempunyai bentuk persegi panjang. Bagian yang dapat diamati adalah dinding sel inti sel, dan sitoplasma. Pada sel ini juga terdapat vakuola dan plastida yang mengandung zat
warna.
Sel bagian dalam umbi lapis bawang merah (Allium
cepa)
adalah sel hidup karena terdapatnya protoplasma, yaitu plastida, plasma
sel, inti sel, dan sitoplasma. Bagian sitoplasma pada sel ini tampak
jelas untuk diamati karena berbentuk butiran-butiran halus. Inti sel terdapat pada sitoplasma. Sel Allium
cepa tersusun rapat dengan ruang antar sel diantara sel yang satu dengan sel
yang lain yang merupakan jalan transportasi antar sel.
9.
Sel ephitelium rongga mulut
Sel
ephitelium merupakan bagian dari jaringan ephitelium yang berfungsi untuk
melaksanakan fungsi absorpsi dan proteksi. Sel ephitelium yang ada pada mulut
adalah sel ephitelium pipih berlapis.
Dari
hasil pengamatan yang dilakukan dengan mengamati sel ephitelium rongga mulut
tepatnya pada bagian pipi dalam yang dikeruk menggunakan tusuk gigi, kemudian
diamati di bawah mikroskop dengan perbesaran 10x10, diketahui bahwa sel ini berwarna
putih, berbentuk pipih dan berlapis-lapis.
Pada
sel ephitelium pipih berlapis ini terdapat organel berupa membran sel, inti
sel, membran dasar, sitoplasma, jaringan ikat dan pembuluh kapiler. Sel
ephitelium pipih berlapis berfungsi sebagai pelindung dan penghasil mucus.
Sel epithelium tidak hanya terdapat pada rongga mulut tetapi juga terdapat
pada organ-organ lainnya.
Sel
ephitelium pipih berlapis adalah sel hidup yang melakukan aktivitas hidup
karena memiliki inti sel, sitoplasma dan oragnel hidup lainnya.
10.
Preparat jadi sel darah merah/eritrosit
Darah manusia terdiri atas sel-sel darah (45%) dan
plasma darah (55%). Sel-sel darah terdiri atas sel darah merah, sel darah
putih, dan trombosit. Darah berfungsi mengedarkan oksigen dan sari-sari makanan
ke seluruh tubuh.
Dari hasil pengamatan yang dilakukan dengan
mengamati preparat jadi sel darah merah di bawah mikroskop dengan perbesaran
10x10, diketahui bahwa sel darah merah berbentuk
bikonkaf atau bulat pipih, tengahnya cekung, dan sering dalam keadaan
bertumpukan.
Sel darah merah yang sering disebut sebagai
eritrosit merupakan sel darah yang paling banyak. Sel
darah merah tidak memiliki inti, dan dibatasi oleh membran plasma. Sel
darah merah tidak memiliki organel sel, misalnya
mitokondria, lisosom atau aparatus Golgi. Pada sel darah merah
terdapat sitoplasma yang menunjukkan bahwa sel darah merupakan sel hidup serta memiliki hemoglobin yaitu
protein rangkap yang terdiri dari hemin dan globin yang merupakan biomolekul yang dapat mengikat
oksigen.
Warna sel darah merah adalah merah yang merupakan
warna dari hemoglobin yang terbuat dari unsur zat besi.
VI.
KESIMPULAN
1.
Perbedaan
antara sel hewan dan sel tumbuhan bisa berupa ada tidaknya suatu bagian atau
organel sel, perbedaan struktur dan fungsi organel yang meliputi perbedaan
bentuk, ukuran dan organel yang
menyusunnya.
2.
Secara
umum perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan dapat dilihat pada tabel berikut :
Bagian-bagian sel
|
Sel tumbuhan
|
Sel hewan
|
Membran plasma
|
Ada
|
Ada
|
Dinding sel
|
Ada
|
Tidak ada
|
Nukleus
|
Ada
|
Ada
|
Sitoplasma
|
Ada
|
Ada
|
RE
|
Ada
|
Ada
|
Ribosom
|
Ada
|
Ada
|
Kompleks Golgi
|
Ada
|
Ada
|
Lisosm
|
Ada
|
Ada
|
Mitokondria
|
Ada
|
Ada
|
Kloroplas
|
Ada
|
Tidak ada
|
Vakuola
|
Ada
|
Tidak ada,kecuali hewan uniseluler
|
Sentriol
|
Tidak ada, kecuali
tumbuhan tingkat rendah
|
Ada
|
Sentrosom
|
Tidak ada,
kecuali tumbuhan tingkat rendah
|
Ada
|
Plastid
|
Ada
|
Tidak ada
|
Mikrofilamen
|
Ada
|
Ada
|
Tonoplas
|
Ada
|
Tidak Ada
|
Plasmodesmata
|
Ada
|
Tidak ada
|
3.
Sel terdiri atas dua jenis,
yaitu sel hidup dan sel mati. Tentunya, antar sel hidup dan sel mati mempunyai
perbedaan dalam hal strukturnya.
4. Suatu sel dikatakan hidup
apabila sel tersebut masih menunjukkan ciri-ciri kehidupan, memiliki protoplas yang dibedakan atas komponen protoplasma dan non
protoplasma.
5.
Sel mati adalah sel yang sudah
tidak memiliki peranan dalam proses kelangsungan kehidupan dan hanya berupa
dinding sel.
6.
Dari praktikum yang telah
dilakukan, dapat diketahui bahwa :
a.
Sel yang tergolong mati adalah sel Manihot utillisima,
sel Ceiba
pentandra, sel Gossypium sp,dan sel kulit ular.
b.
Sel yang tergolong hidup adalah
sel daun Fiscus elastica, sel daun Hydrilla verticillata, sel Allium cepa, sel ephitelium rongga mulut
dan sel darah merah (eritrosit).
VII. DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2012.a.http://www.google.co.id/imgres.Gambar Sel Gabus
Ubi Kayu. http//id.wikipedia.org. (Diakses pada tanggal 14 Oktober 2012).
Anonim.2012.b.http://www.google.co.id/imgres.Gambar Rambut Buah
Kapok. www.scieole.org.or.co.ceiba pentandra. (Diakses pada
tanggal 14 Oktober
2012).
Anonim.2012.c.http://www.google.co.id/imgres.Gambar Rambut Biji
Kapas. chinzazz.blogspot.com. (Diakses pada tanggal
14 Oktober
2012).
Anonim.2012.d.http://www.google.co.id/imgres.Gambar Preparat
Kulit Reptil Yang Mengelupas. www.biologie.uni-hambrug.dc. (Diakses pada tanggal 14 Oktober 2012).
Anonim.2012.e.http://www.google.co.id/imgres.Gambar Sel Jadi Otot
Polos. biologigonz.blogspot.com. (Diakses pada
tanggal 14
Oktober 2012).
Anonim.2012.f.http://www.google.co.id/imgres.Penampang Melintang
Daun Ficus elastic.www.ipb.ac.id. (Diakses pada tanggal 14 Oktober 2012).
Anonim.2012.g.http://www.google.co.id/imgres.Gambar Daun Hydrilla verticillatawaynesword.palomar.edu/lmexer1.html. (Diakses
pada tanggal 14 Oktober 2012).
Anonim.2012.h.http://www.google.co.id/imgres.Gambar Selaput
bagian dalam umbi lapis bawang merah.
denisaputra26.wordpress.com. .(Diakses pada tanggal 14 Oktober 2012)
Anonim.2012.i. http://www.google.co.id/imgres.Gambar Sel Epithelium Rongga
Mulut. www.scielo.br. (Diakses pada tanggal 14 Oktober 2012)
Anonim.2012.j.http://www.google.co.id/imgres.Gambar Sel Darah
Merah. wismabioku.blogspot.com. (Diakses pada tanggal 14 Oktober 2012)
Noorhidayati dan St. Wahidah Arsyad. 2012. Penuntun Praktikum Biologi Umum. Banjarmasin: Jurusan PMIPA
FKIP UNLAM.
Firmansyah, Rifki, dan kawan-kawan. 2007. Mudah dan Aktif Belajar Biologi. Jakarta: PT.Setia Purna Invei.
2 komentar:
copas pun kaka tingkat :))
Itu ikam yang kaya itu :p
Posting Komentar